1.
Pengertian
Secara sederhana, bank soal yang biasa dikenal para pendidik didefinisikan
sebagai kumpulan dari butir-butir tes. Akan tetapi
bank soal bukan sekedar sekumpulan soal-soal saja. Bank soal
mengacu pada proses pengumpulan soal-soal, pemantauan dan
penyimpanannya dengan informasi yang terkait
sehingga mempermudah pengambilannya untuk merakit
soal-soal (Thorndike, 1982).
Millman (dalam J. Umar, 1999) mendefinisikan bank soal sebagai
kumpulan yang relative besar, yang mempermudah
dalam memperoleh pertanyaan-pertanyaan penyusun tes.
“Mudah” mememiliki pengertian bahwa soal-soal
tersebut diberi indeks, terstruktur, dan diberi
keterangan sehingga mudah dalam pemilihannya untuk
disusun sebagai perangkat tes pada suatu ujian.
Senada
dengan pengertian-pengertian di atas, Choppin
(dalam J. Umar, 1999) memberikan definisi
bahwa bank soal merupakan sekumpulan dari
butir-butir tes yang diorganisasikan dan
dikatalogkan untuk mencapai jumlah tertentu berdasarkan
isi dan juga karakteristik butir. Karakteristik butir ini meliputi tingkat
kesulitan, reliabilitas, validitas dan lain-lain.
2. Karakteristik Bank
Soal
Berdasarkan
definisi bank soal, beberapa karakteristik bank soal yang perlu dipahami adalah
sebgai berikut:
a. Setiap butir
soal pada bank soal merupakan butir soal yang
terkalibrasi (teruji).
Soal-soal disebut layak (suitable) mengandung pengertian soal
berkualitas, baik dalam hal validitas (validity), keterbacaan (readability),
keterukuran (measurable) maupun aspek ekonomisnya (efisien, lugas).
Aspek validitas merupakan aspek yang paling penting dari setiap butir soal pada
bank soal. Jika sebuah soal tidak teruji validitasnya maka tidak dapat dimasukkan ke dalam bank
soal.
b. Setiap butir soal
dilengkapi berbagai informasi berguna.
Setiap butir soal pada bank soal memiliki berbagai informasi yang
bermanfaat dalam penyusunan sebuah instrumen penilaian. Setiap butir soal pada
bank soal disertai spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengelola bank
soal. Beberapa informasi yang menyusun spesifikasi butir soal antara lain
materi pembelajaran ( subject matter), tujuan instruksional (yaitu
SK dan KD), tingkat kelas, tingkat kesulitan soal, jenis atau tipe soal
(misalnya pilihan ganda, jawaban singkat, uraian, dll), statistik butir soal
(indeks validitas, indeks daya beda, indeks tingkat kesukaran, dll), nama penyusun
soal, nama preview , dan masih banyak lagi.
c. Basis data ( soal-soal
) pada sebuah bank soal dibangun secara terstruktur.
Bank soal bukanlah kumpulan soal semata namun merupakan suatu organisasi
butir-butir soal. Jadi, semua butir soal pada bank soal disusun secara
sistematis sedemikian hingga antara butir soal yang satu dan yang lain memiliki
hubungan (link) berdasarkan komponen spesifikasi yang sama.
Dengan demikian, misalnya ketika seorang guru menghendaki beberapa butir soal
yang dapat mengukur suatu kompetensi tertentu, maka penelusuran ke soal-soal
tersebut mudah dilakukan dari sebuah bank soal.
3.
Langkah
Sederhana Membangun Bank Soal
Mencermati
karakteristik bank soal yang dijelaskan diatas, memang agak rumit dan harus
memiliki pengetahuan yang memadahi untuk membangun suatu bank soal. Namun
demikian kita dapat mengambil langkah alternatif yang lebih sederhana untuk
memenuhi kriteria di atas, khususnya untuk membangun bank soal pilihan ganda
sebagai berikut:
1. Mintalah
saran kepada teman sesama pendidik apakah kalimat kalimat soal yang tertulis
dapat dipahami oleh siswa, apakah SK/KD sesuai silabus, apakah mengacu kepada
indikator, dan seterusnya.
2. Lakukan
analisis hasil tes untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda,tingkat validitas,
dst. Gunakan program komputer (ITEMAN) untuk melakukan langkah ini.
3. Kelompokkan
tiap butir soal menurut SK/KD dan menurut tingkat kesukarannya.
Nah dengan tiga langkah tersebut, secara bertahap kita
akan mamiliki bank soal yang semakin besar, sehingga pada saat kita akan
menggunakannya untuk mengadakan tes, maka tinggal kita pilih butir soal yang
sesuai SK/KD yang akan diujikan dan tingkat kesukaran yang proporsional.
SUMBER
MANUAL ITEM and TEST ANALISYS.
Pusjian-Puslitbang-Depdikbud, 1999
wistie4ever.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar