Rabu, 06 Mei 2015

FILSAFAT INDONESIA



PENDAHULUAN
Pandangan hidup dan system pemikiran bangsa Indonesia tidak sama dengan pandangan hidup dan system pemikiran bangsa di Negara lainnya. Seperti bangsa-bangsa di Negara –negara barat, dimana pandangan hidup dan system pemikirannya bersumber pada pemikiran filsafat Yunani, walaupun pemikiran filsafat Yunani dapat dibuktikan dengan keberhasilannya membangun peradaban manusia, tetapi pada akhirnya akan mengalami kepincangan hidup. Kepincangan tersebut dapat kita lihat bahwa manusia produk dari pemikiran Yunani hanya melahirkan manusia-manusi yang individualistis, yang di dalam dirinya terdapat sifat saling curiga, saling bermusuhan. Juga, dari pandangan bahwa di dalam pribadinya terdapat hal-hal yang selalu dipertentangkan dengan rasio (akal ).
            Mengapa demikian ? Karena dari sifat individulistis dan materialistis yang akarnya dari pemikiran Yunani tidak terdapat warna yang transcendental atau yang immanent, tetapi pemikiran Yunani hanya diwarnai oleh warna mitologi rasio.
            Dengan demikian, pandangan hidup dan pemikiran yang diperuntukan membangun peradaban manusia, akan melahirkan manusia-manusia yang egoistis, yaitu manusi yang mementingkan dirinya sendiri dan menganggap orang lain sebagai obyek kepetingan diri sendiri.
            Demikian juga halnya dengan pandangan hidup yang mengacu pada materialisme, dimana didalamnya mengandung bibit keserakahan, kemurkaan, dan menganggap orang lain sebagai obyek keuntungan material, yang pada akhirnya akan melahirkan manusia-manusi yang tidak bermoral atau jauh dari nilai-nilai moral.
            Jadi, sesuatu pandangan hidup atau pemikiran (paham kehidupan) yang berazaskan individualisme akan melahirkan manusia-manusia yang berpola pikir “dangkal” dalam lingkup pergaulan sosial. sementara itu, pandangan hidup yang berasaskan materialisma akan melahirkan manusia-manusia yang berpola pada penyimpangan nilai –nilai moral dalam lingkup sosial.

PEMIKIRAN FILSAFAT INDONESIA
            Pemikiran filsafat Indonesia adalah suatu pemikiran filsafat yang diperuntukan dalam atau sebagai landasan hidup bangsa Indonesia.
            Setiap manusia tentu menginginkan hidupnya dalam keadaan baik, sejahtera, dan bahagia. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu system pemikiran yang sesuai dengan hakikat manusia dan hakikat kehidupannya. Manusia akan kehilangan sebagian kehidupannya apabila hidupnya  tanpa suatu system pemikiran yang digunakan dalam tujuan kehidupan sehingga hidupnya akan mengalami kepincangan, selanjutnya akan mengalami kekecewaan hidup.
            Untuk itu, perlu sekali adanya suatu system pandangan hidup yang didalamnya terdapat keselarasan atau keharmonisan antara hakikat pribadi manusia Indonesia dengan hal-hal yang dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan ketentraman.
            Maksud hakikat pribadi dalam kedudukannya sebagai manusia Indonesia adalah sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk tuhan.untuk mencapai kesejahteraan, kebahagiaan, dan ketentraman seseorang harus mengupayakan dengan tiga carakeselarasan,yaitu:
1.      selaras dengan dirinya sendiri
2.      selaras dengan pergaulan sesame manusia, dan lingkungan kehidupanya.
3.      selaras dengan Tuhan yang Maha Kuasa
Ketiga keselarasan tersebut merupakan harmoni yang mutlak adanya, dimana didalamnya  tidak terdapat lagi pertentangan satu sama lainya (harmoni sempurna).
Dengan demikian , system pemikiran seperti diatas diharapkan akan membawa pada suatu bentuk bangsa Indonesia yang diwarnai dan sekaligus mengarah “pergaulan hidup” (bukanya “perjuangan hidup”). System pemikiran tersebut juga diharapkan dapat dijadikan sebagai motto penggerak setiap tindakan dan perbuatan bangsa Indonesia.
Suatu pemikiran filsafat yang implementasinya sebagai suatu pandangan hidup bagi setiap bangsa Indonesia mempunyai peranan yang penting, yaitu apabila seseorang tidak mempunyai pandangan hidup niscaya hidupnya tidak mengarah.
Bagi bangsa Indonesia tidaklah demikian, karena bangsa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai makhluk tuhan. Karena hidup ini tidak hanya diperuntukan di dunia, melainkan untuk akhirat.jadi, pandangan hidup model Indonesia mempunyai dimensi yang berakar keselarasan dengan hakikat kedudukan kodrat manusia, yang implementasinya berupa asas kekeluargaan dan asas kehidupan yang diridhai tuhan.

MATERI FILSAFAT BANGSA INDONESIA
Suatu pandangan hidup yang sesuai dengan bangsa Indonesia adalah suatu pandangan hidup yang berasal dari akar hikmat yang terkandung dalam khasanah budaya Indonesia, yang dapat dijumpai dalam berbagai adat istiadat, peribahasa, pepatah yang kesemuanya itu merupakan ungkapan-ungkapan perilaku kehidupan bangsa Indonesia.
Melihat uraian di atas, budaya yang terungkap tersebut merupakan esensi filsafat bangsa Indonesia. Karena budaya tersebut sebagai hasil perkembangan rohaniah dan intelektual bangsa.
Setelah rakyat Indonesia terbebas dari penjajahan tahun1945, rakyat Indonesia mulai timbul kesadaran bahwa suatu Negara apabila tidak mempunyai kebudayaan dikatakan sebagai bangsa yang miskin. Pengertian budaya disini dalam artian yang luas, yaitu budaya yang memperlihatkan kepribadian bangsa Indonesia.
Untuk membentuk suatu kesatuan budaya yang mana Indonesia memiliki banyak keragaman suku, adapt istiadat, bahasa, kepercayaan, dan budaya, semuanya mempunyai suatu kesamaan hakikat itu tidak mudah,untuk menyatukan semuanya bangsa Indonesia harus mengalami tantangan yang begitu panjang dan penuh liku-liku.
Setelah bebas dari penjajahan, setapak  demi setapak bangsa Indonesia mengupayakan untuk mengembangkan kepribadian, yaitu dengan jalan dirintis oleh beberapa tokoh seprti Muh. Yamin, Ir. Sukarno,dan lain-laninya. Upaya tersebut didasarkan pada, “semakin tinggi tingkat kepribadian suatu bangsa, semakintinggi tingkat filsafat bangsanya”, karena pandangan hidup bangsalah yang menentukan corak kepribadianya, sekaligus menentukan corak moralnya.
Upaya lain adalah memntapkan kebudayaan nasional yang terbentuk dari kebudayaan-kebudayaan daerah atau lokal, sehingga kepribadian dan kebudayaan nasional terbentuk lewat kepribadian dan kebudayaan daerah atau lokal. Maka kepribadian dan kebudayaan secara bersama-sama membentuk suatu titik kulminasi, yaitu terbentuknya pandangan hidup dalam wadah Negara kesattuan Republik Indonesia.
Bersyukurlah bahwa para pemimpin bangsa Indonesia dengan segala kemampuan dan kebijaksanaannya telah berbuat untuk menggali khasanah kepribadian dan kebudayaan untuk mencari titik kulminasi. Maka, lahirlah pancasilayang didalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. 

BENTUK FILSAFAT BANGSA INDONESIA
          Bentuk filsafat Indonesia terdiri dari lima sila yang dikenal dengan pancasila yaitu:
Sila I   : Ketuhanan yang maha Esa
Sila II  : Kemanusian yang adil dan beradab
Sila II  : Persatuan Indonesia
Sila IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam  
             permusyawaratan/perwakilan
Sila V  : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Lima sila diatas juga juga disebut lima dasar sebagai suatu totalitas, merupakan suatu kebulatab tunggal , yang setiap sila-silanya selalu harus mengandung keempat sila yang lainya. Setiap sila tidak boleh dipertentangkan terhadap sila yang lain karena diantara sila-sila itu memang tidak terdapat hal-hal yang bertentangan.     
Dengan demikian, pancasila mempunyaii sifat yang abstrak, umum, universa,tetap tidak berubah, menyatu dalam suatu inti hakikat mutlak:tuhan, manusia,satu,rakyat, dan adil, yang kedudukanya sebagai inti pedoman dasar yang tetap.kejadian tersebut, melalui suatu proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa, akan tetap berakar pada kepribadian bangsa Indonesia.

KEPUSTAKAAN
Achmadi, Asmoro.2005.filsafat umum . Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.
Soekarto.1976. pandangan tentang pancasila .jakarta :Yayasan
               Proklamasi.
Sunoto. 1982. Mengenal filsafat pancasila .Yogyakarta:Pen. Fak. Ekonomi
               UII. 

Sumber: http://aatmandai.blogspot.com/2012/05/filsafat-indonesia.html